CIREBON – Pada hari Jumat (02/08/2024), kegiatan pembukaan dan serah terima mahasiswa untuk program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Institut Agama Islam (IAI) Cirebon dilaksanakan di kantor Kecamatan Depok. Acara ini dimulai pada pukul 09:00 WIB dan dihadiri oleh berbagai pihak penting dari IAI Cirebon dan Kecamatan Depok.
Acara pembukaan KKM ini dihadiri oleh rektor IAI Cirebon, Ahmad Dahlan, beserta jajaran wakil rektor, para dekan, serta dosen pembimbing lapangan (DPL). Selain itu, camat Depok, Sun Dewi, S.Sos, dan para kuwu dari delapan desa yang akan menjadi lokasi KKM turut hadir dalam acara tersebut.
Ketua panitia, Syaefur Rokhim, menyampaikan laporan mengenai persiapan dan pelaksanaan KKM. Ia menjelaskan bahwa kegiatan KKM tahun ini akan berlangsung selama bulan Agustus 2024 di delapan dari dua belas desa di Kecamatan Depok. Desa-desa tersebut adalah Depok, Warujaya, Warukawung, Getasan, Karangwangi, Waruroyom, Kasugengan Kidul, dan Cikeduk. Tema KKM kali ini adalah Penguatan Moderasi Beragama, Pencegahan Stunting, dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Lokal Desa.
Sebanyak 103 mahasiswa dari tiga fakultas, yaitu Syariah, Tarbiyah, dan Ushuluddin, akan terlibat dalam program KKM ini. Mereka akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang ditempatkan di masing-masing desa untuk menjalankan berbagai program kerja sesuai tema yang telah ditetapkan.
Dalam sambutannya, rektor IAI Cirebon, Ahmad Dahlan, menekankan pentingnya KKM sebagai sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah. Ia berharap mahasiswa dapat membaur di tengah-tengah masyarakat, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat di kecamatan Depok melalui kegiatan yang berfokus pada penguatan moderasi beragama, pencegahan stunting, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Camat Depok, Sun Dewi, S.Sos, juga memberikan sambutannya. Ia menyampaikan beberapa program kecamatan yang dapat dijalankan oleh para mahasiswa selama KKM. Program pertama yang disorot adalah pencegahan stunting. Di Kecamatan Depok sendiri tercatat ada 90 anak yang terkena stunting, tersebar di 12 desa.
Sun Dewi menekankan pentingnya pengelolaan sampah di desa. Mahasiswa diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Program selanjutnya adalah sosialisasi penanaman cabe di setiap rumah, minimal lima pohon. Cabe memiliki pengaruh terhadap inflasi daerah, sehingga program ini diharapkan dapat membantu mengendalikan inflasi di Kecamatan Depok.
Selain itu, Kecamatan Depok memiliki potensi besar dalam bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, masih banyak pelaku UMKM yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Sun Dewi berharap mahasiswa dapat memberikan edukasi mengenai pentingnya mengurus NIB bagi pelaku UMKM.
Camat Depok juga mengingatkan mahasiswa untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar selama menjalani KKM. Ia mengutip pepatah “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” yang mengingatkan mahasiswa untuk menjadi orang yang rendah hati dan tidak membuat jarak dengan masyarakat.
Setelah sambutan dari rektor dan camat, acara dilanjutkan dengan serah terima secara simbolis antara IAI Cirebon dan pihak Kecamatan Depok. Penyerahan ini menandakan dimulainya secara resmi kegiatan KKM di delapan desa tersebut.
Para mahasiswa yang hadir tampak antusias dan bersemangat untuk segera memulai kegiatan mereka di desa-desa yang telah ditentukan. Mereka berharap dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat Kecamatan Depok sesuai dengan tema yang telah diusung.
Dengan berakhirnya acara pembukaan ini, mahasiswa IAI Cirebon resmi memulai perjalanan mereka dalam program KKM di Kecamatan Depok. Mereka siap menjalankan berbagai program yang telah direncanakan, dengan harapan dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat setempat, terutama dalam hal penguatan moderasi beragama, pencegahan stunting, dan pemberdayaan ekonomi berbasis lokal desa.[]
Recent Comments